Kekayaan pribadi tidak akan pernah datang dengan mengorbankan nilai-nilai etika dan prinsip-prinsip Alkitabiah. Selesaikanlah hal ini saat ini dan seterusnya dalam hati dan pikiran Anda. Allah menghargai ketaatan dan menjadikannya syarat untuk mendapatkan berkatNya. Hingga kehidupan pribadi dan kehidupan finansial Anda sesuai dengan semangat dan perintah-perintahNya, jangan harapkan keajaiban finansial menjadi hal biasa dalam hidup Anda. Mereka yang tidak pernah mendapatkan pelajaran ini sering berjuang selama bertahun-tahun dengan beban utang yang berat.
Sekelompok Kitab yang menarik mengelilingi kisah pembangunan kembali Bait Allah. Tokoh-tokoh utama dalam kisah ini adalah Yosua imam besar, Zerubabel gubernur Yehuda, Nabi Hagai, dan orang-orang Israel. Tampaknya mereka telah menjadi begitu tenggelam dalam hidup pribadi masing-masing dan membangun rumah-rumah mereka, namun mereka mengabaikan pembangunan, penyelesaian, dan kebutuhan-kebutuhan operasional rumah Allah.
Allah jelas pada akhirnya bosan dengan ketidakmampuan mereka untuk berfokus pada prinsip, “mendahulukan hal yang terutama”, dan Dia mengutus Nabi Hagai kepada bupati Yehuda. Pesan yang harus disampaikan itu sederhana, langsung ke masalahnya, dan sangat tajam. Dia menyatakan keadaan mereka saat itu, menyimpulkan masalahnya dan menyatakan akibatnya. Tidak ada ambiguitas dalam pikiran Allah.
Hagai 1:5-10,
“… Perhatikanlah keadaanmu! Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum. Tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundit-pundi yang berlobang! Beginilah firman Tuhan semesta alam: perhatikanlah keadaanmu! Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaanKu di situ, firman Tuhan. Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? Demikianlah firman Tuhan semesta alam. Oleh karena rumahKu yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri. Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya.”
Apakah yang sedang Anda kerjakan dalam kehidupan finansial pribadi Anda yang tidak menyenangkan Allah? Mengapa Anda keluar dari arus berkat ilahi Allah? Berapa banyak masalah yang Anda sebabkan karena Anda tidak menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip firman Allah? Tidakkah Anda berpendapat bahwa sekaranglah waktunya bagi Anda untuk menilai gaya hidup Anda yang sekarang dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang layak, agar hidup Anda serasi lagi? Tidak pernah terlambat untuk memulai kembali. Allah itu menakjubkan dan penuh pengampunan. Tetapi, Dia betul-betul menginginkan prioritas Anda sesuai dengan firman. Luruskanlah prioritas finansial Anda dan lihatlah berkat dari surga mulai mengalir kepada Anda.
Sumber : Disadur dari: Buku Biblical Principles for Becoming Debt Free! (Frank Damazio&Rich; Brott)